Search

Kacau Banget IHSG Anjlok Hampir 2%, Katakan Siapa Dalangnya? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (9/9/20) ditutup turun hampir 2% atau tepatnya 1,81% di level 5.149,37 setelah terseret aksi profit taking di bursa AS yang juga memerahkan Bursa Asia dan sentimen negatif uji coba vaksin yang bermasalah.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 591 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 7,4 triliun.

Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan jual bersih sebesar Rp 89 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 128 miliar.


Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan beli bersih sebesar Rp 40 miliar dan PT H M Sampoerna Tbk (HMSP) dengan net buy sebesar Rp 12 miliar.

Selanjutnya bursa di kawasan Asia terpantau ambles, Nikkei di Jepang terdepresiasi 1,04%, Hang Seng Index di Hong Kong turun 0,63%, sedangkan Indeks STI di Singapura anjlok 0,27%.

Dari dalam negeri, BI melaporkan penjualan ritel yang dicerminkan oleh Indeks Penjualan Ritel (IPR) mengalami kontraksi 12,3% pada Juli 2020 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Penjualan ritel belum bisa lepas dari kontraksi selama delapan bulan beruntun.

Bahkan pada Agustus 2020, BI memperkirakan penjualan ritel masih turun dengan kontraksi IPR 10,1% YoY. Dengan begitu, rantai kontraksi penjualan ritel kian panjang menjadi sembilan bulan berturut-turut.

Kabar baiknya, kontraksi penjualan ritel terus melandai. Sejak menyentuh 'kerak neraka' pada Mei 2020, laju penurunan IPR berangsur menipis.

"Perbaikan penjualan diprakirakan terjadi pada hampir seluruh kelompok komoditas yang disurvei, dengan penjualan pada kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau mengalami kontraksi paling rendah, dengan pertumbuhan sebesar -1,9% YoY. Hal itu sejalan dengan peningkatan daya beli masyarakat dan implementasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB)," tulis laporan BI.

Selanjutnya sentimen negatif pasar global muncul dari kabar mengejutkan dari pengembang vaksin Covid-19 AstraZeneca. Perusahaan yang bekerja sama dengan Universitas Oxford itu harus menghentikan uji klinis tahap akhir sampai waktu yang belum ditentukan.

Penghentian uji klinis kandidat vaksin virus corona yang diberi nama AZD1112 ini menyusul laporan dampak negatif parah dari uji klinis vaksin terhadap seorang peserta di Inggris.

Sebagai informasi kandidat vaksin AstraZeneca ini masuk uji klinis tahap III (akhir) mulai bulan lalu setelah hasil uji klinis tahap I dan II menunjukkan tanda-tanda menggembirakan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(trp/trp)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMid2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDkwOTE1MTAxMi0xNy0xODU1Njkva2FjYXUtYmFuZ2V0LWloc2ctYW5qbG9rLWhhbXBpci0yLWthdGFrYW4tc2lhcGEtZGFsYW5nbnlh0gEA?oc=5

2020-09-09 08:37:23Z
52782368820922

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kacau Banget IHSG Anjlok Hampir 2%, Katakan Siapa Dalangnya? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.