Jakarta, CNBC Indonesia - Saham BUMN lagi hot-hot-nya. Setelah kabar bakal ditekennya proyek akbar pabrik baterai listrik senilai US$ 20 miliar yang diembuskan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, saham-saham emiten pelat merah 'terbang' pada perdagangan Rabu kemarin (18/11/2020).
Berdasarkan data BEI, saham dengan penguatan paling besar adalah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dengan kenaikan mencapai 18,79% di level Rp 392/saham.
Nilai transaksi Garuda mencapai Rp 290,54 miliar dan volume perdagangan 795,19 juta saham. Kapitalisasi pasar GIAA mencapai Rp 10,15 triliun.
Dalam sepekan perdagangan terakhir, saham GIAA melesat 36,11%, sebulan naik 61%, dan 6 bulan terakhir "terbang" 117%.
Edwin Sebayang, Head of Research PT MNC Sekuritas memberikan analisisnya pada saham Garuda secara teknikal. Dia mengatakan saham GIAA ditutup menguat signifikan sebesar 18,8% ke level Rp 392.
"Kami perkirakan saat ini posisi GIAA sudah berada di akhir wave [v] dari wave C dari wave (A) pada skenario biru. Hal tersebut berarti, penguatan GIAA sudah relatif terbatas dan rentan terkoreksi. Adapun level koreksi GIAA berada pada rentang 330-380," jelasnya dalam riset teknikal, Kamis (19/11).
"Rekomendasi sell on strength Rp 394-406," katanya.
Berikut 10 Top Gainers 18 November 2020
1. Garuda Indonesia (GIAA), saham +18,79% Rp 392, transaksi Rp 290,5 miliar
2. Rukun Raharja (RAJA), +11,18% Rp 169, transaksi Rp 44,2 miliar
3. Karya Bersama Anugerah (KBAG), +10% Rp 55, transaksi Rp 39,5 miliar
4. Krakatau Steel (KRAS), + 9,95% Rp 442, transaksi Rp 142,5 miliar
5. PGN (PGAS), + 7,48% Rp 1.365, transaksi Rp 640,7 miliar
6. Timah (TINS), + 7,04% Rp 1.140, transaksi Rp 284 miliar
7. Central Omega (DKFT), + 4,74% Rp 199, transaksi Rp 41,1 miliar
8. Antam (ANTM), +4,20% Rp 1.240, transaksi Rp 1,1 triliun
9. Bank BRISyariah (BRIS), +3,45% Rp 1.350, transaksi Rp 290,6 miliar
10. Barito Pacific (BRPT), +3,23% Rp 960, transaksi Rp 95,1 miliar.
Sebelumnya, tiga saham yang berkaitan dengan proyek pabrik baterai listrik yakni Antam, Timah, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) juga sempat melesat pada awal perdagangan kemarin. TINS dan ANTM hanya berada di urutan 6 dan 8 top gainer kemarin, sementara saham INCO kemarin naik tipis 1,97% di level Rp 4.670/saham.
Adapun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Rabu kemarin berada zona hijau naik 0,50% di level 5.557,51.
Reli IHSG selama 2 pekan terakhir tak terbendung. Sejak 2 minggu lalu IHSG sudah berhasil melesat 8,85% dari level 5.105,19 dan hanya mencatatkan koreksi sekali. Tercatat 232 saham terbang, 210 saham terkoreksi, dab 175 stagnan.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 475 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 12,2 triliun.
"Saat ini IHSG kami perkirakan sudah berada di area wave v dari wave (v) dari wave [iii] dengan target berada pada rentang 5.570-5.650. Setelahnya, IHSG akan rentan terkoreksi untuk membentuk wave [iv] dengan target koreksi 5.350-5.470. Support [batas bawah] 5.381, 5.250 dan resistance [batas atas] 5.570, 5.600," tulis Edwin Sebayang.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/tas)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMTExOTA1NTg0Ni0xNy0yMDI5MTYvYnVrYW4tYW50bS1pbmNvLXRlcm55YXRhLWluaS1zYWhhbS1wYWxpbmctY3Vhbi1rZW1hcmlu0gEA?oc=5
2020-11-18 23:59:05Z
52782483621902
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bukan ANTM & INCO, Ternyata Ini Saham Paling Cuan Kemarin! - CNBC Indonesia"
Post a Comment