Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,23% di posisi 5.944,41 pada perdagangan sebelum libur Pilkada, yakni Selasa (8/12/2020) dengan penguatan tertinggi secara harian di level 5.961.
Data perdagangan menunjukkan, nilai transaksi masih tinggi yakni Rp 19,11 triliun dengan volume perdagangan 32,08 miliar saham. Ada 224 saham melesat, 259 saham turun, dan 147 saham stagnan.
Asing tercatat masih net sell Rp 687,26 miliar di pasar reguler. IHSG sudah naik 3,84% dalam sepekan terakhir, dan melesat 12,57% dalam 3 bulan terakhir perdagangan akumulatif.
Berikut ada 10 top gainers pada perdagangan Selasa pekan ini yang cukup didominasi saham-saham BUMN.
10 Saham Top Gainers Selasa (8/12)
1. Jasnita Telekomindo (JAST), +34,48% Rp 156/saham, nilai transaksi Rp 81,3 miliar
2. PGN (PGAS), + 15,36% Rp 1.690, transaksi Rp 1,3 triliun
3. Smartfren Telecom (FREN), +13,04% Rp 78, transaksi Rp 647,7 miliar
4. Indofarma (INAF) + 11,58% Rp 4.720, transaksi Rp 270,1 miliar
5. Indika Energy (INDY), +9,97% Rp 1.930, transaksi Rp 328,7 miliar
6. Kimia Farma (KAEF), + 8,58% Rp 4.810, transaksi Rp 1,2 triliun
7. HM Sampoerna (HMSP), + 6,85% Rp 1.795, transaksi Rp 644,6 miliar
8. Itama Ranoraya (IRRA), +6,60% Rp 1.535, transaksi Rp 470 miliar
9. Wismilak Inti Makmur (WIIM), +5,31% Rp 595, transaksi Rp 110,1 miliar
10. Bukit Asam (PTBA), +5,22% Rp 2.820, transaksi Rp 389,6 miliar
Beberapa saham BUMN yang melesat yakni PGN, duo INAF dan KAEF, dan emiten pertambangan BUMN yakni Bukit Asam. Asing masuk ke saham INAF Rp 3,41 miliar di pasar reguler, meskipun KAEF terjadi net sell Rp 3,11 miliar.
Satu lagi emiten yang juga mendapat berkah dari sentimen positif vaksin yakni Itama Ranoraya atau IRRA.
Saham IRRA yang tembus Rp 1.535/saham adalah rekor harga tertinggi sejak penawaran umum saham perdana (IPO). IRRA melepas 400 juta saham dengan harga Rp 374/saham pada Selasa (15/10/2019) dengan raihan dana IPO sebesar Rp 149,6 miliar. Artinya, harga saham IRRA sudah meroket 310% dari harga saham perdana.
Direktur, PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee, menilai IHSG berpeluang konsolidasi melanjutkan penguatan di pekan ini, tetapi mulai sangat berisiko mengalami aksi ambil untung mengingat kenaikan yang hampir tanpa koreksi berarti.
"Kepercayaan investor asing terhadap prospek ekonomi Indonesia meningkat seiring perkembangan vaksin Covid-19 dan terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden di Amerika Serikat. Hal ini di tambah IMF telah mengakui dari kelompok G-20 pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 adalah yang terbaik kedua setelah China," kata Hans, dalam risetnya.
Data menunjukkan sejak 1 Oktober 2020 ada aliran dana gabungan senilai US$ 48 Miliar masuk ke sembilan bursa saham. "Kesembilan bursa itu adalah Jepang, India, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Optimisme investor ritel di tambah aliran dana asing membuat IHSG terlihat menguat dari awal Oktober sampai saat ini," kata Hans.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/tas)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMibWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMTIxMDA2MzQ1OS0xNy0yMDc5ODcvaW5pLWRpYS0xMC1zYWhhbS1wYWxpbmctZ29rcy1lbWl0ZW4tYnVtbi1uZ2FtdWvSAQA?oc=5
2020-12-10 00:10:41Z
52782516462449
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ini Dia 10 Saham Paling Goks, Emiten BUMN Ngamuk! - CNBC Indonesia"
Post a Comment