Search

Saham Emiten Erick Thohir Ngacir, Saat IHGS Drop Nyari 1% - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham media yang didirikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir PT Mahaka Media Tbk (ABBA) dan emiten rumah produksi PT MD Pictures Tbk (FILM) menjadi jawara pada sesi II perdagangan hari ini, Senin (19/7/2021).

Di kutub berbeda, emiten pemilik gerai Matahari Department Store PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan emiten konstruksi PT Waskita Beton Precast Tbk (WSKT) harus rela masuk ke jajaran top losers.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles hari ini. IHSG turun 0,91% ke posisi 6.017,394 pada penutupan sesi II perdagangan (19/7).


Menurut data BEI, ada 167 saham menguat, 329 saham melemah dan 143 saham tak bergerak, dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,08 triliun dan volume perdagangan mencapai 19,96 miliar saham.

Melemahnya IHSG tidak menyurutkan minat investor asing pasar saham masuk ke Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 247,38 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 9,13 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (19/7).

Top Gainers

  1. Mahaka Media (ABBA), saham +17,52%, ke Rp 322, transaksi Rp 78,1 M

  2. MD Pictures (FILM), +14,29%, ke Rp 400, transaksi Rp 28,5 M

  3. Bank Ganesha (BGTG), +13,42%, ke Rp 169, transaksi Rp 234,9 M

  4. Digital Mediatama Maxima (DMMX), +9,58%, ke Rp 2.630, transaksi Rp 219,8 M

  5. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO), +9,57%, ke Rp 2.290, transaksi Rp 398,5 M

Top Losers

  1. Matahari Department Store (LPPF), saham -6,98%, ke Rp 2.000, transaksi Rp 160,4 M

  2. PAM Mineral (NICL), -6,76%, ke Rp 276, transaksi Rp 31,5 M

  3. Waskita Beton Precast (WSBP), -5,71%, ke Rp 132, transaksi Rp 9,9 M

  4. MNC Studios International (MSIN), -5,24%, ke Rp 488, transaksi Rp 20,5 M

  5. Matahari Putra Prima (MPPA), -5,19%, ke Rp 1.005, transaksi Rp 87,9 M

Saham ABBA memimpin top gainers dengan melesat 17,52% ke Rp 322/saham. Dengan ini, saham ABBA berhasil membukukan reli penguatan selama 5 hari beruntun. Dalam sepekan, saham ini melejit 30,89%, sementara dalam sebulan melonjak 42,48%.

Asal tahu saja, menurut laporan BEI pada 7 Juli lalu, ABBA termasuk ke dalam 52 perusahaan yang hingga tanggal 30 Juni 2021 belum menyampaikan Laporan Keuangan Auditan yang berakhir per 31 Desember 2020.

"Mengacu pada ketentuan II.6.1 Peraturan Bursa Nomor I-H tentang Sanksi, Bursa telah memberikan Peringatan Tertulis II dan denda sebesar Rp50.000.000,00 kepada 52 Perusahaan Tercatat yang tidak memenuhi kewajiban penyampaian Laporan Keuangan Auditan yang berakhir per 31 Desember 2020 sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan," jelas pihak BEI.

Di bawah saham ABBA, ada saham FILM yang terdongkrak 14,29%, melanjutkan penguatan pada 3 hari sebelumnya. Alhasil, dalam sepekan saham FILM mendaki 18,34%.

Sementara, saham LPPF anjlok hingga ARB 6,98% ke Rp 2.000/saham. Dengan ini, saham LPPF sudah ambles selama 5 hari beruntun. Dengan ini, saham LPPF sudah anjlok 21,88% dalam sepekan, sementara dalam sebulan melesat 12,99%.

Pelemahan saham tersebut terjadi di tengah kabar Auric Digital Retail Pte. Ltd. (BidCo), perusahaan asal Singapura resmi menjadi pengendali LPPF setelah merampungkan penawaran tender sukarela (Voluntary Tender Offer/VTO).

Sebelumnya, tender sukarela kepada para pemegang saham perseroan (termasuk publik) untuk membeli saham perseroan, dengan periode penawaran terhitung sejak 4 Juni sampai dengan 3 Juli lalu.

Hasilnya, pada 15 Juli, sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 9/POJK.04/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, Auric mengumumkan bahwa mereka sudah menjadi pemegang saham pengendali baru Matahari sejak 14 Juli 2021.

"Sebagai hasil dari VTO, Auric saat ini memiliki 840.776.696 saham perseroan atau setara dengan 32% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan," kata Miranti Hadisusilo Corporate Secretary & Legal Director, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (19/7).

Sebelumnya, Auric Digital Retail menjadi pemegang saham perusahaan lewat Greater Universal pada Juni 2020 lalu. Sebelum tender offer, saham LPPF terdiri dari, di antaranya PT Multipolar Tbk (MLPL) 19,42%, UBS AG Singapore S/A Greater Universal Ltd 5,32%, dan UBS AG Singapore Non-Treaty 5,07%.

Sebelum Auric menjadi pengendali perseroan, perseroan tidak memiliki pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung menjadi pengendali perseroan sesuai dengan yang dimaksud dalam POJK 9/2018. Oleh karenanya, kata Miranti, Auric tidak memiliki hubungan afiliasi dengan pihak pengendali perseroan sebelumnya.

Bersama saham LPPF, saham WSBP juga terjun 5,71%, setelah pada Jumat lalu stagnan di Rp 140/saham. Dengan ini, dalam seminggu saham WSBP tergerus 7,69%, sementara dalam sebulan 'terjun' 18,01%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(adf/adf)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMDcxOTE1Mjg0MC0xNy0yNjIwNTkvc2FoYW0tZW1pdGVuLWVyaWNrLXRob2hpci1uZ2FjaXItc2FhdC1paGdzLWRyb3AtbnlhcmktMdIBeWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMDcxOTE1Mjg0MC0xNy0yNjIwNTkvc2FoYW0tZW1pdGVuLWVyaWNrLXRob2hpci1uZ2FjaXItc2FhdC1paGdzLWRyb3AtbnlhcmktMS9hbXA?oc=5

2021-07-19 09:50:00Z
52782867760744

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Saham Emiten Erick Thohir Ngacir, Saat IHGS Drop Nyari 1% - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.