Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) pada tahun depan berencana menyuntik mati bensin Premium dengan nilai oktane 88 atau RON 88. Sebagai gantinya, masyarakat akan dialihkan penggunaannya ke bensin Pertalite atau RON 90.
Di Istana kemarin, Selasa (28/24/2021) Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyebutkan bahwa Pertalite masih akan dijual di pasaran pada tahun depan. Masyarakat akan bertransisi ke BBM yang ramah lingkungan, sebagai upaya mengurangi emisi karbon.
Bahkan, kata Nicke, pihaknya juga mendorong untuk menggunakan BBM yang lebih ramah lingkungan seperti Pertamax Cs. Lalu dengan ditiadakannya Premium dan beralih ke Pertalite dan Pertamax apakah harga BBM Pertamax Cs akan dinaikan atau tetap ditahan?
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok menyatakan bahwa saat ini, naiknya harga Pertamax akan bergantung kepada pemerintah. Meskipun Pertamax adalah BBM jenis Non PSO akan tetapi keputusan kenaikan harga sudah menjadi wewenang pemerintah.
"Kenaikan tergantung pemerintah. Seluruh harga BBM (jadi keputusan pemerintah)," terangnya kepada CNBC, Rabu (29/12/2021).
Seperti diketahui, sebagai BBM non penugasan dari pemerintah, sejatinya kebijakan mengenai bensin jenis Pertamax menjadi wewenang perseroan. Mengacu Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi, Pasal 7 Ayat 1 menyebutkan bahwa harga energi ditetapkan berdasarkan nilai keekonomian berkeadilan.
Saat ini harga bensin Pertamax milik Pertamina dibanderol Rp 9.000 per liter. Sementara kompetitor lainnya seperti Shell misalnya membanderol harga benis Super atau RON 92 seharga Rp 12 ribuan (pada November 2021).
"Lihat saja harga BBM di SPBU non Pertamina. Itu harga pasar yang sesungguhnya," terang Ahok.
Mengingat harga bensin Pertamax yang tidak sesuai keekonomian itu, Ahok mengatakan bahwa sebagai BUMN Pertamina harus mengikuti arahan dari pemerintah khususnya penetapan harga Pertamax ini.
"Itu tugas Pertamina sebagai BUMN," tandas Ahok.
Sebelumnya, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Soerjaningsih mengungkapkan, saat ini pemerintah tengah menyusun road map BBM ramah lingkungan, di mana nantinya Pertalite juga akan digantikan dengan BBM yang kualitasnya lebih baik.
"Dengan road map ini, ada tata waktu di mana nantinya kita akan menggunakan BBM ramah lingkungan. Ada masa di mana Pertalite harus dry, harus shifting dari Pertalite ke Pertamax," ujarnya melalui siaran resmi, seperti dikutip Kamis (23/12/2021).
[Gambas:Video CNBC]
(pgr/pgr)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL25ld3MvMjAyMTEyMjkwOTM1MTAtNC0zMDI4NzUvcHJlbWl1bS1kaXN1bnRpay1tYXRpLWhhcmdhLXBlcnRhbWF4LWRpdGFoYW4taW5pLWthdGEtYWhva9IBAA?oc=5
2021-12-29 03:19:38Z
1221213346
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Premium 'Disuntik Mati' Harga Pertamax Ditahan? Ini Kata Ahok - CNBC Indonesia"
Post a Comment