Search

Ini Dia Investor Kakap di Balik Proyek Raksasa Dekat IKN - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia memiliki sebuah proyek raksasa dengan perkiraan nilai investasi jumbo yakni mencapai US$ 132 miliar atau sekitar Rp 2.000 triliun (asumsi kurs Rp 15.000 per US$).

Proyek raksasa ini berupa Kawasan Industri Hijau yang dikelola PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Tanah Kuning-Mangkupadi di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Adapun luas lahannya mencapai 13 ribu hektare (Ha).

Kawasan industri ini lokasinya berdekatan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Panajam Paser, Kalimantan Timur. Bahkan, dikabarkan "hanya" berjarak 185 kilo meter (km) dari IKN.

Lantas, siapa kah investor di balik proyek raksasa terbaru era Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini?

Terungkap, salah satu investor besar di KIPI ini yaitu PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), grup Adaro, yang tak lain dimiliki oleh Edwin Soeryadjaya dan dipimpin oleh Garibaldi 'Boy' Thohir.

Hal ini terungkap saat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan peninjauan perkembangan pembangunan proyek di KIPI, salah satunya yakni proyek smelter aluminium terbesar di Indonesia milik PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) yang berlokasi di dalam KIPI, Tanah Kuning, Kalimantan Utara, Selasa (28/02/2023).

PT Kalimantan Aluminium Industry merupakan anak perusahaan grup PT Adaro Minerals Indonesia Tbk.

Usai meninjau pembangunan proyek di kawasan industri KIPI tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kawasan industri ini nantinya dipersiapkan untuk pembangunan industri baterai kendaraan listrik.

"Ya, ini kawasan Industrial Park Indonesia yang semuanya seluas 13 ribu hektare, yang nantinya ini dipersiapkan untuk pembangunan industri EV battery, yang pertama. Yang kedua, untuk pembangunan petrokimia, petrochemical. Kemudian yang ketiga, untuk pembangunan industri aluminium. Yang semuanya kita harapkan nanti didukung oleh energi hijau, oleh renewable energy, oleh hydropower dari Sungai Mentarang, Sungai Kayan di Kalimantan Utara," ungkap Jokowi, seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Selasa (28/02/2023).

"Dan memang perlu transisi, ada transisinya, tidak langsung ke energi hijau, tapi ada transisinya. Tetapi, kita harapkan dengan kekuatan kompetitif seperti itu, energinya hijau, kemudian barang-barang produk yang dihasilkan juga produk-produk hijau. Inilah yang akan menjadi kekuatan Kawasan Industrial Park Indonesia di Kalimantan Utara."

"Ini adalah green industrial park yang terbesar di dunia dan inilah masa depan Indonesia, masa depan Indonesia ada di sini. Kalau ini terealisasi dengan baik, semuanya pasti akan berbondong-bondong ke sini, industri apa pun yang berkaitan dengan green product pasti akan menengok ke kawasan ini."

"Dan, progres ini akan saya ikuti terus perkembangannya dari hari ke hari, dari bulan ke bulan, sehingga betul-betul tidak meleset dari schedule yang telah kita tentukan. Saya kira kalau melihat lapangan, kelihatannya saya tadi tanya di lapangan tidak ada masalah. Perizinan semuanya sudah komplet, sudah siap ya," tandasnya.

Sementara itu, Presiden Direktur ADMR Christian Ariano Rachmat menjelaskan, smelter aluminium yang dibangun dengan perkiraan nilai investasi keseluruhan sekitar US$ 2 miliar atau sekitar Rp 30 triliun ini merupakan bagian dari pengembangan Kawasan Industri Hijau Kalimantan Utara yang dibangun KIPI guna mendukung program hilirisasi industri sumber daya alam yang dicanangkan pemerintah guna memberikan nilai tambah bagi bahan mentah serta pemanfaatan energi hijau.

"Sejalan dengan visi dan misi pemerintah untuk melakukan hilirisasi dari mineral Indonesia agar memberikan nilai tambah demi menunjang pendapatan dan devisa negara, kami berkomitmen membangun smelter aluminium terbesar di Indonesia," tuturnya, seperti dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Selasa (28/02/2023).

"Keseriusan kami dalam merealisasikan proyek ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi Indonesia yaitu untuk mengurangi impor aluminium, memberikan proses dan nilai tambah terhadap alumina, meningkatkan penerimaan pajak negara maupun penyerapan lebih dari 6.000 tenaga kerja lokal pada fase konstruksi dan sekitar 1.500 tenaga kerja local pada fase operasi," tuturnya.

"Selanjutnya kami terus bekerja keras untuk mencapai target Commercial Operation Date (COD) yang direncanakan pada semester pertama tahun 2025," lanjutnya.

PT Kalimantan Aluminium Industry ini membangun smelter aluminium di lahan seluas 600 Ha dengan kapasitas produksi aluminium pada fase pertama sebanyak 500.000 ton per tahun (ton per annum/tpa) aluminium.

Seperti diketahui, pada saat groundbreaking Kawasan Industri Hijau di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara 21 Desember 2021 lalu, Presiden Jokowi turut hadir menyaksikannya langsung di lokasi.

Saat groundbreaking tersebut, di hadapan Presiden Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengemukakan keseriusan pemerintah menggarap pengembangan proyek kawasan industri hijau pada 2019 lalu.

Luhut pun menyebutkan pihaknya mengundang sejumlah investor besar dari luar negeri untuk berinvestasi di proyek ini, baik dari Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, maupun China.

"Atas perintah Presiden, kami melakukan roadshow ke berbagai negara. Amerika Serikat, Uni Eropa, Uni Emirat Arab, dan Tiongkok untuk menawarkan investasi di wilayah ini," kata Luhut, di sela peresmian, Selasa (21/12/2021).

Tak hanya itu, bahkan saat itu Luhut mengakui bahwa proyek tersebut dibangun di atas lahan milik Boy Thohir.

Boy Thohir, kata Luhut, yang merupakan pemegang hak konsorsium lahan di wilayah tersebut lantas mulai melakukan negosiasi dengan para investor tersebut.

"Jujur kami tidak mengerti siapa yang punya tanah di sini. Setelah kami meninjau ke daerah ini, kami kirimkan tim, kita baru menemukan bahwa yang memiliki adalah Pak Boy Thohir," kata Luhut.

Luhut mengatakan, pemilihan membangun kawasan tersebut di lahan milik Boy Thohir memang tak memiliki pilihan. Kawasan ini, sambung dia, dianggap yang paling realistis di wilayah tersebut.

"Karena semua tanah di kawasan ini yang paling menarik adalah daerah ini. Jadi mungkin rejekinya Pak Boy Thohir juga, Pak," tegasnya.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Jokowi Jualan IKN ke Investor: Belum Ada Ini di Negara Lain


(wia/wia)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMic2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL25ld3MvMjAyMzAzMDMxMTQ4NDEtNC00MTg1OTQvaW5pLWRpYS1pbnZlc3Rvci1rYWthcC1kaS1iYWxpay1wcm95ZWstcmFrc2FzYS1kZWthdC1pa27SAXdodHRwczovL3d3dy5jbmJjaW5kb25lc2lhLmNvbS9uZXdzLzIwMjMwMzAzMTE0ODQxLTQtNDE4NTk0L2luaS1kaWEtaW52ZXN0b3Ita2FrYXAtZGktYmFsaWstcHJveWVrLXJha3Nhc2EtZGVrYXQtaWtuL2FtcA?oc=5

2023-03-03 05:40:05Z
1811430760

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ini Dia Investor Kakap di Balik Proyek Raksasa Dekat IKN - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.