JAKARTA, Investor.id – Laba bersih PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) semester I-2023 merosot 27,94% menjadi US$ 873,83 juta, dibandingkan semester I tahun lalu. Akan tetapi, jumlah itu melampaui estimasi konsensus analis yang direkap Bloomberg sekaligus estimasi Mandiri Sekuritas (Mansek).
Alhasil, Mansek menetapkan rekomendasi netral saham ADRO di tengah fluktuasi harga batu bara. Target harga ADRO versi Mansek Rp 3.400, dibandingkan kemarin Rp 2.700.
Semester I-2023, laba bersih Adaro melampaui proyeksi Mandiri Sekuritas (Mansek) dan konsensus analis, masing-masing sebesar 67% dan 63% dari proyeksi setahun penuh. Pertumbuhan kuat laba bersih Adaro dipicu masih tingginya harga jual rata-rata, kendati biaya produksi, royalti, dan penambangan batu bara meningkat.
Advertisement
Pendapatan Adaro, tulis Mansek, tidak turun dalam, ditopang pertumbuhan penjualan batu bara. Adapun ASP turun 18% menjadi US$ 103,8 per ton.
Mansek memprediksi biaya kas Adaro naik 30% menjadi US$ 56 per ton tahun ini, akibat kenaikan biaya royalto sebesar 67%. Adapun kenaikan biaya penambangan dipicu lonjakan rasio nisbah kupas atau stripping ratio (SR).
“Ini membuat margin laba usaha Adaro turun menjadi 34% dari tahun lalu 53%. Sementara itu, laba bersih dari perusahaan asosiasi turun 70% menjadi US$ 52 juta,” tulis Mansek dalam laporan riset.
Mansek mencatat, Adaro menjual 25% batu bara ke pasar domestik, sedangkan sisanya ekspor. Pada bagian lain, PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI), unit bisnis aluminium telah mengamankan pinjaman untuk proyek pembangunan smelter aluminium 500 ribu ton per tahun.
Mansek menilai, saham ADRO akan terpengaruh oleh penurunan harga batu bara tahun ini. Namun, Adaro masih punya prospek pertumbuhan usaha menarik ke depannya. Soalnya, perseroan berniat membangun smelter aluminium dan kawasan industri hijau. Ini adalah strategi perseroan untuk menyeimbangkan model bisnis dan mengurangi konsentrasi pendapatan ke bisnis batu bara.
Mansek menetapkan rekomendasi netral saham ADRO dengan target harga Rp 3.400, dibandingkan harga kemarin Rp 2.700. Dalam sebulan terakhir, saham ADRO naik 11%, terkerek reli harga batu bara yang kini sudah menembus US$ 150 per ton.
Editor: Harso Kurniawan (harso@investor.co.id)
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+oCMJPFzpWeg0OGZl, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
https://news.google.com/rss/articles/CBMiXGh0dHBzOi8vaW52ZXN0b3IuaWQvbWFya2V0LzMzODgwNi9hZGFyby1hZHJvLWJpa2luLWtlanV0YW4tc2FoYW0tYmlzYS1iYWxpay1rZS1ycC0zMDAwLWxlYmlo0gEA?oc=5
2023-08-23 23:00:00Z
2365259720
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Adaro (ADRO) Bikin Kejutan, Saham Bisa Balik ke Rp 3.000 Lebih - Investor.ID"
Post a Comment