
Jakarta, CNBC Indonesia - Merger dua raksasa startup terbesar RI ternyata tak bertahan lama. Gojek dan Tokopedia yang mulai bergabung Mei 2021 dan melantai di bursa April 2022 sebagai GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) kini sudah berada pengendali.
Akhir tahun lalu pernikahan yang dikira langgeng dan bertahan lama nyatanya berakhir dengan perceraian. GOTO memutuskan melepas kepengendalian di Tokopedia kepada raksasa baru sosial media, TikTok, yang merupakan anak usaha dari Bytedance, perusahaan rintisan asal China dengan valuasi terbesar di dunia.
Dalam materi paparan publik insidental yang akan diselenggarakan Rabu (28/2) besok, diketahui penilaian pasar Tokopedia sebelum investasi TikTok bernilai Rp 9,41 triliun atau setara US$ 606 juta, yang menandakan pasca merger dan melantai di bursa dan sebelum TikTok masuk, Tokopedia sudah tidak berstatus unicorn lagi - valuasi lebih dari US$ 1 miliar.
Penilaian tersebut juga jauh di bawah valuasi tertinggi yang pernah dicatatkan perusahaan sebelum merger dengan Gojek. Dalam pendanaan terakhir sebagai entitas sendiri, Tokopedia mendapatkan pendanaan seri H dari Temasek dan Google senilai US$ 350 juta dengan penilaian perusahaan mencapai US$ 7,5 miliar.
Artinya, valuasi Tokopedia telah jeblok 92% dari puncaknya.
TikTok diketahui menyuntikkan modal dengan pengambilalihan 38.198.745 saham baru, dengan harga Rp 747.874 persaham atau 1,14% premium dari penilaian wajar Tokopedia. Total dana yang dikeluarkan TikTok atas pengambilalihan saham baru tersebut mencapai Rp 13,04 triliun (US$ 840 juta). Tokopedia juga akan menerima promissory note sebesar US$1 miliar.
Pada akhirnya, TikTok akan menguasai 75,01% saham Tokopedia dan menjadi pengendali, dengan GOTO memegang 24,99% sisanya, namun tidak terdilusi meski Tokopedia melakukan penggalangan dana di masa depan.
GOTO menyampaikan bahwa valuasi Tokopedia yang turun signifikan sejalan dengan apa yang juga dirasakan oleh pemain global lain. Dalam paparan tersebut, GOTO memberikan contoh induk Shopee, Sea Ltd, yang rasio valuasi terhadap pendapatan dua belas bulan ke depan (EV/NTM Revenue) turun dari 9,5 pada awal Januari 2021 menjadi 1,1 kali di akhir Januari tahun ini. Selain itu ada Alibaba yang pada periode yang sama EV/NTM Revenue turun dari 4,8 menjadi 0,9 kali dan Etsy turun dari 12,1 menjadi 3,4 kali saja.
Artinya secara industri luas, investor tidak lagi memberikan penilaian yang murah hati bagi perusahaan rintisan, khususnya yang sudah matang dan berfokus pada profitabilitas.
GOTO tidak merinci EV/NTM Revenue dalam paparan insidental, namun mengutip laporan kinerja perusahaan kuartal ketiga lalu, pendapatan Tokopedia yang disetahunkan 8,96 triliun, yang artinya dengan valuasi Rp 9,41 triliun (US$ 606 juta), EV/NTM Revenue Tokopedia hanya mencapai 1,05 kali.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Akhirnya Saham GOTO Sentuh Lagi Level Rp 100
(fsd/fsd)
https://news.google.com/rss/articles/CBMif2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDI0MDIyNzEyMDAwNy0xNy01MTc5MDcvZGlsZXBhcy1nb3RvLXRlcm55YXRhLXNlZ2luaS12YWx1YXNpLXRva29wZWRpYS1zYWF0LWRpYmVsaS10aWt0b2vSAYMBaHR0cHM6Ly93d3cuY25iY2luZG9uZXNpYS5jb20vbWFya2V0LzIwMjQwMjI3MTIwMDA3LTE3LTUxNzkwNy9kaWxlcGFzLWdvdG8tdGVybnlhdGEtc2VnaW5pLXZhbHVhc2ktdG9rb3BlZGlhLXNhYXQtZGliZWxpLXRpa3Rvay9hbXA?oc=5
2024-02-27 06:05:01Z
CBMif2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDI0MDIyNzEyMDAwNy0xNy01MTc5MDcvZGlsZXBhcy1nb3RvLXRlcm55YXRhLXNlZ2luaS12YWx1YXNpLXRva29wZWRpYS1zYWF0LWRpYmVsaS10aWt0b2vSAYMBaHR0cHM6Ly93d3cuY25iY2luZG9uZXNpYS5jb20vbWFya2V0LzIwMjQwMjI3MTIwMDA3LTE3LTUxNzkwNy9kaWxlcGFzLWdvdG8tdGVybnlhdGEtc2VnaW5pLXZhbHVhc2ktdG9rb3BlZGlhLXNhYXQtZGliZWxpLXRpa3Rvay9hbXA
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dilepas GOTO, Ternyata Segini Valuasi Tokopedia Saat Dibeli TikTok - CNBC Indonesia"
Post a Comment