Search

Bos Freeport Sebut Pendapatan Negara Bisa Drop Rp31 Triliun Gegara Ini - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas blak-blakan perlunya perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga perusahaan yang akan berakhir pada Mei 2024 mendatang.

Tony menyebut, negara bisa kehilangan pendapatan hingga US$ 2,2 miliar atau setara Rp 31,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.872 per US$).

Seperti diketahui, PT Freeport Indonesia masih diberikan izin ekspor konsentrat tembaga hingga Mei 2024 sembari menunggu pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur, tuntas dikerjakan.

Saat ini progres pembangunan smelter Freeport tersebut sudah mencapai 92%, dan ditargetkan pembangunan rampung pada Mei 2024, dan mulai beroperasi pada Juni 2024. Namun demikian, diperkirakan baru bisa beroperasi penuh 100% pada akhir 2024.

Oleh karena itu, Freeport mengajukan perpanjangan izin ekspor sampai smelter barunya itu beroperasi penuh pada Desember 2024.

"Ya kan kalau kita nggak bisa ekspor, penerimaan negara akan berkurang kira-kira US$ 2 miliar, Rp 30 triliun berkurangnya, dalam kurun waktu Juni sampai Desember," kata Tony di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/03/2024).

Tony mengatakan, pembahasan terkait perpanjangan izin ekspor ini sudah dibicarakan pada tingkat menteri. Ia pun mengaku tidak menyinggung hal ini dengan pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini, Kamis (28/03/2024).

"Itu kan pembicaraan lewat level menteri. Masa sama Presiden. Nanti tanya Menteri," kata Tony.

Seperti diketahui, pemerintah resmi memberikan relaksasi izin ekspor pada lima komoditas tambang dan badan usaha setelah 10 Juni 2023 hingga Mei 2024 mendatang.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, pemerintah masih memberikan kesempatan bagi pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) atau Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) mineral logam, khususnya untuk lima komoditas, untuk menjual hasil pengolahan mineralnya ke luar negeri sampai dengan Mei 2024.

Dia menyebut, relaksasi ekspor ini terbatas pada komoditas tembaga, besi, timbal, seng, dan lumpur anoda hasil pemurnian tembaga. Dari sisi badan usaha, terdapat lima badan usaha yang mendapatkan perpanjangan izin ekspor hingga Mei 2024, antara lain PT Freeport Indonesia, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), PT Sebuku Iron Lateritic Ores pemilik komoditas besi, lalu PT Kapuas Prima Coal dengan komoditas timbal, dan PT Kapuas Prima Coal dengan komoditas seng.

Kelima badan usaha tersebut mendapatkan perpanjangan izin ekspor hingga Mei 2024 karena progres pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) yang dibangun oleh kelima perusahaan tersebut sudah di atas 51%, per Mei 2023 lalu.

Berdasarkan Undang-Undang No.3 tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (UU Minerba), pemerintah melarang ekspor mineral mentah setelah 10 Juni 2023.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Mesin Pabrik Raksasa Tembaga RI Mulai Beroperasi Juni 2024


(wia)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMigQFodHRwczovL3d3dy5jbmJjaW5kb25lc2lhLmNvbS9uZXdzLzIwMjQwMzI4MTMzMjU4LTQtNTI2MzE3L2Jvcy1mcmVlcG9ydC1zZWJ1dC1wZW5kYXBhdGFuLW5lZ2FyYS1iaXNhLWRyb3AtcnAzMS10cmlsaXVuLWdlZ2FyYS1pbmnSAYUBaHR0cHM6Ly93d3cuY25iY2luZG9uZXNpYS5jb20vbmV3cy8yMDI0MDMyODEzMzI1OC00LTUyNjMxNy9ib3MtZnJlZXBvcnQtc2VidXQtcGVuZGFwYXRhbi1uZWdhcmEtYmlzYS1kcm9wLXJwMzEtdHJpbGl1bi1nZWdhcmEtaW5pL2FtcA?oc=5

2024-03-28 06:37:30Z
CBMigQFodHRwczovL3d3dy5jbmJjaW5kb25lc2lhLmNvbS9uZXdzLzIwMjQwMzI4MTMzMjU4LTQtNTI2MzE3L2Jvcy1mcmVlcG9ydC1zZWJ1dC1wZW5kYXBhdGFuLW5lZ2FyYS1iaXNhLWRyb3AtcnAzMS10cmlsaXVuLWdlZ2FyYS1pbmnSAYUBaHR0cHM6Ly93d3cuY25iY2luZG9uZXNpYS5jb20vbmV3cy8yMDI0MDMyODEzMzI1OC00LTUyNjMxNy9ib3MtZnJlZXBvcnQtc2VidXQtcGVuZGFwYXRhbi1uZWdhcmEtYmlzYS1kcm9wLXJwMzEtdHJpbGl1bi1nZWdhcmEtaW5pL2FtcA

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Bos Freeport Sebut Pendapatan Negara Bisa Drop Rp31 Triliun Gegara Ini - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.