Per akhir sesi dua, indeks saham acuan di Indonesia tersebut tercatat ambruk 2,59% ke level 6.175,7, menandai koreksi harian terdalam sejak September 2018.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam membuat IHSG jatuh pada hari ini di antaranya: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (-4,67%), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (-2,68%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-2,61%), PT Astra International Tbk/ASII (-2,12%), dan PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (-3,26%).
Nasib IHSG senada dengan seluruh bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei ambruk 1,74%, indeks Shanghai melemah 1,62%, indeks Hang Seng anjlok 2,85%, indeks Straits Times turun 1,94%, dan indeks Kospi terkoreksi 2,56%.
Kicauan Presiden AS Donald Trump di Twitter masih sukses dalam memantik aksi jual dengan intensitas yang besar di bursa saham Benua Kuning. Pada hari Kamis (1/8/2019), Trump mengumumkan bahwa AS akan mengenakan bea masuk baru senilai 10% bagi produk impor asal China senilai US$ 300 miliar yang hingga kini belum terdampak perang dagang.
Kebijakan ini akan mulai berlaku pada tanggal 1 September. Kacaunya lagi, Trump menyebut bahwa bea masuk baru tersebut bisa dinaikkan hingga menjadi di atas 25%.
"AS akan mulai, pada tanggal 1 September, mengenakan bea masuk tambahan dengan besaran yang kecil yakni 10% terhadap sisa produk impor asal China senilai US$ 300 miliar yang masuk ke negara kita," cuit Trump melalui akun @realDonaldTrump.
Pengumuman dari Trump ini datang pasca dirinya melakukan rapat dengan Menteri keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer terkait dengan hasil negosiasi di Shanghai pada pekan kemarin.
Melansir CNBC International yang mengutip pemberitaan Wall Street Journal, ternyata keputusan dari Trump ini ditentang oleh para pejabat Gedung Putih lainnya. Keputusan Trump yang sekaligus mengakhiri gencatan senjata yang disepakati dengan Presiden China Xi Jinping pada akhir Juni pada awalnya tak disetujui oleh nyaris seluruh penasihatnya, termasuk oleh Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow.
Namun, Trump dikabarkan tetap kekeh untuk kembali meluncurkan serangan terhadap China. Para penasihatnya pun pada akhirnya ikut membantu Trump untuk menulis cuitan yang berisi pengumuman bahwa gencatan senjata antara AS dan China akan diakhiri.
![]() |
Di sisi lain, China dibuat panas dan angkat bicara terkait dengan serangan terbaru dari Trump. Beijing menyebut bahwa pihaknya tak akan tinggal diam menghadapi "pemerasan" yang dilakukan AS, serta memperingatkan akan adanya serangan balasan.
"Jika AS benar mengeksekusi bea masuk tersebut maka China harus meluncurkan kebijakan balasan yang diperlukan guna melindungi kepentingan-kepentingan kami yang mendasar," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying, dilansir dari Reuters.
Ketika perang dagang AS-China tereskalasi, laju perekonomian keduanya, berikut perekonomian global, akan semakin tertekan. Maklum, AS dan China merupakan dua negara dengan nilai perekonomian terbesar di planet bumi.
Bagi Indonesia, AS dan China merupakan mitra yang sangat penting dalam urusan ekspor. Dalam periode Januari-Juni 2019, Indonesia tercatat mengekspor produk non-migas senilai US$ 11,4 miliar ke China, terbesar dibandingkan ekspor non-migas ke negara-negara lainnya.
Sementara itu, ekspor non-migas Indonesia ke AS dalam periode yang sama tercatat senilai US$ 8,3 miliar atau yang terbesar kedua setelah China.
BERLANJUT KE HALAMAN 2>> (ank/tas)
https://www.cnbcindonesia.com/market/20190805162710-17-89944/ambruk-259-ihsg-cetak-koreksi-terdalam-sejak-mei-2018
2019-08-05 09:44:10Z
52781740651779
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ambruk 2,59%, IHSG Cetak Koreksi Terdalam Sejak Mei 2018 - CNBC Indonesia"
Post a Comment