
Pemerintah mengumumkan menyetop impor jagung sebelum panen raya di bulan April 2024. Ada sejumlah pertimbangan mengapa pemerintah mengambil langkah tersebut.
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menjelaskan, penyetopan importasi berkaitan dengan musim panen di dalam negeri. Berikut rinciannya.
1. Produksi Dalam Negeri Meningkat
Pada Rabu (13/3/2024) lalu, Badan Pangan Nasional telah mengumpulkan stakeholder terkait dalam rapat koordinasi (rakor) untuk sama-sama berkomitmen melakukan penyerapan jagung, utamanya jagung pakan. Ini menyikapi angka produksi jagung yang semakin naik seiring panen raya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terlebih ada surplus antara produksi dan konsumsi, sehingga progres positif seperti ini harus dapat kita manfaatkan secara optimal untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga jagung di hulu maupun hilir," ucap Arief dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/3/2024).
Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan total produksi jagung di empat bulan awal tahun ini bisa mencapai 5,34 juta ton. Jumlah ini melebihi sekitar 500 ribu ton dari produksi di periode sama tahun sebelumnya.
2. Optimalkan Serapan Jagung Dalam Negeri
Arief mengatakan, penyetopan impor yang dilakukan pemerintah cukup terukur. Menurutnya ini adalah momentum untuk menyerap produksi jagung dalam negeri sebanyak-banyaknya.
"Dengan kita setop importasi jagung jelang panen raya, ini berarti importasi yang dilakukan pemerintah sangat terukur dan mempertimbangkan harga jagung di tingkat petani. Maka, saat panen raya inilah momentum bagi kita untuk menyerap sebanyak-banyaknya produksi dalam negeri," urai Arief.
Seperti diketahui, pada akhir 2023 Perum Bulog melakukan importasi jagung pakan untuk membantu kebutuhan para peternak yang saat itu kesulitan mendapatkan bahan baku pakan. Kebijakan impor jagung yang dilakukan pemerintah ditujukan untuk menstabilkan pasokan pakan peternak mandiri.
Menurut Arief, Badan Pangan Nasional juga memastikan komitmen Perum Bulog beserta stakeholder terkait lainnya untuk menyerap jagung hasil produksi dalam negeri.
Dalam waktu dekat Kementerian Pertanian akan menyiapkan data lokasi panen, petani jagung, dan kelompok tani jagung secara by name by address. Mereka akan dihubungkan kepada peternak mandiri, feedmill (pabrik pakan), dan non feedmill pada saat panen raya.
3. Cegah Harga Anjlok
Arief menjelaskan, sebelum panen raya di April 2024, impor jagung disetop untuk menjaga harga di tingkat petani tidak jatuh. Pemerintah akan mengutamakan produksi dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan jagung pakan.
"Sering saya sampaikan bahwa concern kita adalah mengutamakan produksi dalam negeri, sehingga saat menjelang panen raya jagung seperti sekarang ini, pemerintah memutuskan untuk menghentikan importasi jagung pakan dan tentunya kita berharap kebutuhan pakan para peternak khususnya peternak mandiri dapat dipenuhi dari hasil panen petani kita," tegas Arief.
(ily/das)https://news.google.com/rss/articles/CBMiXWh0dHBzOi8vZmluYW5jZS5kZXRpay5jb20vYmVyaXRhLWVrb25vbWktYmlzbmlzL2QtNzI0NTg4NS8zLWFsYXNhbi11dGFtYS1pbXBvci1qYWd1bmctZGlzZXRvcNIBYWh0dHBzOi8vZmluYW5jZS5kZXRpay5jb20vYmVyaXRhLWVrb25vbWktYmlzbmlzL2QtNzI0NTg4NS8zLWFsYXNhbi11dGFtYS1pbXBvci1qYWd1bmctZGlzZXRvcC9hbXA?oc=5
2024-03-17 02:51:08Z
CBMiXWh0dHBzOi8vZmluYW5jZS5kZXRpay5jb20vYmVyaXRhLWVrb25vbWktYmlzbmlzL2QtNzI0NTg4NS8zLWFsYXNhbi11dGFtYS1pbXBvci1qYWd1bmctZGlzZXRvcNIBYWh0dHBzOi8vZmluYW5jZS5kZXRpay5jb20vYmVyaXRhLWVrb25vbWktYmlzbmlzL2QtNzI0NTg4NS8zLWFsYXNhbi11dGFtYS1pbXBvci1qYWd1bmctZGlzZXRvcC9hbXA
Bagikan Berita Ini
0 Response to "3 Alasan Utama Impor Jagung Disetop - detikFinance"
Post a Comment